8 Pilihan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil dan Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Saat Hamil

Andria Lottie Tips - Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil perlu diperhatikan agar tidak berisiko membahayakan kehamilan Anda.








Memang, hamil bukan jadi suatu halangan bagi perempuan untuk terus menjaga kecantikan kulitnya. Namun, memilih kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil tetap tidak boleh sembarangan. 

Ketahui kandungan skincare untuk ibu hamil yang aman dan tidak melalui artikel berikut ini. 

Bolehkah ibu hamil menggunakan skincare? 








Saat hamil, beberapa perempuan mungkin ada yang mengalami jerawat, sensitivitas kulit meningkat, kulit menghitam di beberapa bagian tubuh, hingga timbul stretch marks. 

Akibatnya, keinginan untuk mempercantik penampilan pun jadi sebuah kewajiban. 

Pada dasarnya, penggunaan produk perawatan kecantikan kulit atau skincare untuk ibu hamil boleh digunakan. 

Akan tetapi, memilih dan menggunakan skincare yang aman untuk ibu hamil memang tidak boleh sembarangan. 

Pasalnya, apa yang Anda gunakan pada kulit dapat berisiko terserap ke dalam aliran darah dan mungkin menembus plasenta, yakni organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi bayi dalam kandungan. 

Dengan demikian, bukan tidak mungkin kandungan skincare untuk ibu hamil yang tidak aman dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan.

Terlebih, menurut sejumlah pakar kesehatan, ada beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil. 

Maka dari itu, penting untuk memilih kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil dengan tepat.

Kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil








Jerawat dan masalah kulit lainnya kerap muncul sejak usia trimester awal akibat pengaruh hormon kehamilan. Oleh karena itu, para bumil biasanya menggunakan berbagai produk perawatan kecantikan atau skincare untuk membuat wajahnya tetap bersih dan cerah. Namun, Anda harus hati-hati dalam memilih kandungan produk perawatan kecantikan saat hamil. 

Sebagai solusinya, berikut adalah kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. 

1. Asam alfa hidroksi (AHA)

Salah satu kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil adalah asam alfa hidroksi atau AHA. AHA disebut hanya sedikit diserap oleh kulit sehingga kandungan skincare ini risikonya sangat rendah bila digunakan pada ibu hamil. Namun, bukan berarti Anda dapat menggunakannya secara sembarangan. Alangkah baiknya, Anda menggunakan AHA dalam dosis yang rendah. 

AHA yang aman digunakan sebagai kandungan skincare untuk ibu hamil adalah glycolic acid dan lactic acid. Kandungan ini dapat ditemukan dalam produk sabun cuci muka, toner, pelembap, hingga serum wajah. Glycolic acid dan lactic acid bersama dengan azelaic acid aman digunakan oleh bumil untuk mengurangi garis halus, mencerahkan wajah, dan mengurangi masalah pigmentasi. 

2. Azelaic acid

Kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil berikutnya adalah azelaic acid. Kandungan antibakteri ini umum ditemukan dalam beberapa obat jerawat dan pengobatan rosacea karena mampu mengurangi kemerahan dan mengurangi masalah pigmentasi. Menurut American Academy of Dermatology, azelaic acid tidak menimbulkan efek samping pada bumil dan janin dalam kandungan. 

3. Benzoil peroksida

Untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang, benzoil peroksida topikal pun masih tergolong sebagai kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Anda bisa menemukan benzoil peroksida dalam sabun cuci muka dan obat jerawat secara bebas di apotek atau toko obat. Bahkan, Anda bisa menggabungkan penggunaan benzoil peroksida dengan obat jerawat topikal mengandung antibiotik clindamycin. 

Meski para ahli menyatakan penggunaan benzoil peroksida aman digunakan oleh bumil dalam dosis tertentu, tetap konsultasikan dengan dokter kandungan atau dokter kulit bila Anda ingin menggunakannya selama masa kehamilan. Selain benzoil peroksida, asam laktat, asam glikolat, azelaic acid, erythromycin, dan clindamycin merupakan kandungan skincare untuk ibu hamil yang aman dan tersedia pada obat atau salep jerawat. 

Anda juga dapat mengonsumsi antibiotik, terutama yang mengandung cephalosporin, untuk mengobati jerawat ringan hingga parah. Namun, sebaiknya gunakan dalam waktu singkat. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dapat membuat wajah Anda resisten terhadap bakteri. Tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memilih dan menggunakan skincare untuk ibu hamil yang berfungsi mengobati jerawat. 

Jika Anda mengalami jerawat saat hamil, cara terbaik untuk merawatnya adalah dengan rutin mencuci wajah menggunakan air hangat dan sabun pembersih sebanyak dua kali sehari. Hindari pula menggosok wajah Anda terlalu kencang karena dapat berisiko memperparah kondisi jerawat. 

3. Hyaluronic acid

Hyaluronic acid menjadi kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Hyaluronic acid berfungsi untuk menghidrasi kulit sekaligus membuat kulit tampak kenyal. Penggunaan hyaluronic acid sebagai skincare untuk ibu hamil tergolong aman dan tidak membahayakan Anda dan janin. 

4. Niacinamide

Niacinamide juga menjadi kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Niacinamide dapat ditemukan dalam pengobatan jerawat dan rosacea. Bentuk lain dari vitamin B3 ini diketahui dapat membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit. 

5. Vitamin C

Untuk mengatasi noda hitam di wajah dan kulit kusam selama kehamilan, skincare untuk ibu hamil yang mengandung vitamin C bisa digunakan. Vitamin C bekerja layaknya retinol yang mampu mencerahkan wajah sekaligus meningkatkan produksi kolagen pada kulit. 

6. Zinc oxide dan titanium dioxide

Kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil lainnya adalah zinc oxide dan titanium dioxide. Anda bisa menemukannya dalam produk sunscreen atau tabir surya. Kedua kandungan skincare untuk ibu hamil tersebut tidak dapat menyerap langsung ke dalam kulit sehingga cenderung aman digunakan. Penggunaan sunscreen saat hamil sangat disarankan karena hormon kehamilan dapat membuat kulit ibu hamil jadi lebih sensitif daripada biasanya. Selain mengoleskan sunscreen, jangan lupa pakai topi dan pakaian berlengan panjang apabila harus bepergian ke luar rumah. Hindari pula keluar rumah saat sinar matahari sedang panas-panasnya, yakni pada pukul 10 pagi hingga 12 siang. 

7. Steroid

Kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil lainnya adalah steroid. Steroid atau dikenal pula dengan krim hidrokortison biasanya digunakan untuk mengatasi iritasi kulit, peradangan, kulit gatal, ruam kulit akibat dermatitis kontak, eksim ringan, hingga psoriasis. 

Beberapa jenis kandungan krim steroid yang aman untuk bumil lainnya adalah alclometasone, desonide, fluocinolone, hydrocortisone, dan triamcinolone. 

8. Cat kuku

Ibu hamil diperbolehkan menggunakan cat kuku karena kandungan phthalates yang umumnya terdapat dalam cat kuku tidak memberikan reaksi pada gangguan kesehatan manusia.Meski begitu, sebaiknya Anda tetap menggunakan cat kuku di ruangan yang memiliki ventilasi udara agar phthalates dalam cat kuku tidak terhirup.

Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil









Adapun beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil gunakan adalah sebagai berikut. 

1. Retinoid atau vitamin A

Salah satu kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil adalah retinoid. Retinoid adalah senyawa kimia turunan vitamin A yang biasanya dapat ditemukan dalam produk pelembap, sabun cuci muka, toner, produk antipenuaan, hingga obat jerawat. Retinoid bekerja dengan mengikis lapisan kulit paling atas dengan cepat sekaligus meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit. 

Namun, menurut ahli, retinoid (tretinoid) menjadi kandungan skincare yang sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil. Jumlah retinoid dalam skincare yang terserap memang cenderung rendah, tetapi penggunaan dengan dosis yang tinggi seringkali dikaitkan dengan risiko bayi cacat lahir. Maka dari itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa retinoid dilarang penggunaannya untuk ibu hamil. 

Retinoid, termasuk kandungan turunan dari vitamin A lainnya, seperti retinoic acid, retinol, retinyl linoleate, retinyl palmitate, Retin-A, retinyl linoleate, serta obat retinoid oral atau tretinoin dapat berisiko membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin Anda. 

2. Asam salisilat

Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil berikutnya adalah asam salisilat. Asam salisilat adalah golongan asam beta hidroksi atau beta hydroxy acid (BHA). Asam salisilat dapat ditemukan dalam sejumlah produk pembersih wajah, toner, atau produk eksfoliasi kulit untuk mengobati jerawat, peradangan dan kemerahan pada kulit, serta mengurangi tanda-tanda penuaan. Penggunaan asam salisilat lebih dari dosis yang dianjurkan, yakni lebih dari 2%, terbukti dapat menyebabkan risiko bayi cacat lahir dan berbagai komplikasi kehamilan lainnya. 

Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa penggunaan asam salisilat dalam dosis rendah atau sedikit disebut masih aman untuk kehamilan. Maka, konsultasikan dengan dokter kulit atau dokter kandungan terlebih dahulu bila Anda ingin menggunakan skincare mengandung asam salisilat. 

3. Hidrokuinon

Hidrokuinon jadi kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil. Hidrokuinon adalah salah satu kandungan pada krim wajah untuk mencerahkan kulit serta mengurangi masalah pigmentasi yang kerap terjadi pada bumil. Memang, belum ada hasil studi yang menyebutkan risiko efek samping hidrokuinon terhadap bayi cacat lahir. Akan tetapi, tubuh dapat menyerap hidrokuinon dalam jumlah yang signifikan, yakni sebesar 25-35%, bila dibandingkan kandungan skincare untuk ibu hamil lainnya. Jadi, alangkah baiknya Anda menghindari penggunaan bahan satu ini selama kehamilan.

4. Oxybenzone

Oxybenzone adalah kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil lainnya. Oxybenzone biasanya ditemukan dalam sejumlah produk sunscreen atau tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan radiasi sinar ultraviolet (UV). Namun, oxybenzone dikenal sebagai bahan kimia yang mampu mengganggu sistem endokrin. Maka, penggunaannya selama kehamilan dikhawatirkan dapat merusak keseimbangan hormon kehamilan dan menyebabkan gangguan kesehatan pada janin dan bumil. 

5. Phthalate

Beberapa produk skincare mungkin mengandung phthalate di dalamnya. Sejumlah studi pada hewan menunjukkan bahwa phthalate dapat mengganggu sistem endokrin serta memicu terjadinya gangguan produksi dan masalah pada hormon. Jadi, sebaiknya hindari phthalate sebagai kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil. 

6. Minyak esensial

Tahukah Anda bahwa minyak esensial juga menjadi produk skincare untuk ibu hamil yang sebaiknya dihindari? Umumnya, minyak esensial bisa membahayakan bila tidak digunakan dengan tepat. Bahkan, penggunaan minyak esensial selama tidak hamil pun dapat berbahaya untuk kulit. Pasalnya, tidak dapat diketahui berapa jumlah minyak esensial yang dapat diserap oleh kulit dan tubuh. Jenis penggunaan minyak esensial yang perlu diwaspadai bila digunakan dalam dosis tinggi adalah tea tree oil dan rosemary oil. Tea tree oil bisa menjadi sangat beracun bila dicerna, dengan efek samping seperti dermatitis, reaksi obat, melepuh yang disebut dengan IgA linier, dan efek estrogenik. Sedangkan, rosemary oil dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kontraksi rahim apabila digunakan dalam dosis tinggi.

Catatan dari Andria Lottie

Memahami berbagai kandungan skincare yang aman dan tidak untuk ibu hamil dapat membantu mencegah bahaya yang mengancam kondisi kesehatan Anda dan janin. 

Jadi, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan guna mengetahui kandungan skincare untuk ibu hamil yang aman dan tidak sesuai dengan kondisi Anda.

Kami merupakan distributor skincare BPOM Andria Lottie yang terdiri dari Facial Wash, Whitening Day Cream, Whitening Night Cream, Serum, Toner, Lotion, Red Jelly serta Cushion dengan harga yang terjangkau. Gratis ongkos pengiriman untuk JABODETABEK.

Hub : 085746595657 

Alamat : Ds. Tirtomarto Kec. Ampel gading Kab. Malang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencerahkan Kulit Wajah Demikian Mudahnya dengan Cara Alami